Senin, 14 Februari 2011

cara belajar

CARA BELAJAR

I. BELAJAR
A. Arti dan Pentingnya Belajar
Belajar adalah merupakan usaha untuk memperoleh kepandaian atau ilmu pengetahuan. Tetapi belajar dapat juga berarti berlatih. Belajar komputer misalnya, berarti berlatih menggunakan komputer. Belajar karate, berarti berlatih karate. Dengan kata lain belajar berarti perubahan tingkah laku atau tanggapah yang disebabkan oleh pengalaman. Perubahan tingkah laku dari belum dapat merupakan sesuatu menjadi dapat melakukan sesuatu disebut belajar.
Kita dapat terampil menggunakan komputer apabila kita sering berlatih menggunakannya. Kita terampil menggunakan jurus-jurus karate, cekatan, gerakan refleks yang baik, serta otot-otot menjadi kuat apabila kita sering melakukan latihan karate. Semakin banyak latihan dilakukan secara teratur, akan semakin baik pula hasil belajarnya. Perubahan-perubahan tingkah laku seperti disebutkan diatas disebabkan oleh pengalaman-pengalamanyang sering dilakukan. Pengalaman berarti yang pernah dialami, termasuk dijalani, dirasai bahkan pernah ditanggungnya. Tetapi perubahan tingkah laku pada tindak penyimpangan perilaku seperti tindak kriminal, mabuk akibat minuman keras, penyalahgunaan narkotika dan sebagainya, tidak dapat disebut hasil belajar.
Bagaimana dengan belajar yang mengarah untuk memperoleh kepandaian atau ilmu ? Ilmu pada umumnya dapat kita peroleh dari buku, atau media tulis lainnya. Untuk memperolehnya kita harus rajin membacanya. Ilmu dapat juga kita peroleh melalui orang, baik yang kita peroleh dari penjelasan dari guru atau orang-orang selain guru. Untuk memperoleh ilmu kita harus tekun mendengarkan hal-hal yang disampaikan oleh mereka.
Bahkan dewasa ini ilmu dapat kita peroleh melalui media visual, yang dapat kita lihat misalnya melalui televisi. Demikian, betapa pentingnya belajar itu harus kita lakukan, karena apabila kita sering belajar atau berlatih maka hasil belajar itu akan lebih baik hasilnya. Ingat pepatah “lancar kaji karena diulang lancar jalan Karena ditempuh”.

B. Prinsip-prinsip Belajar
Perlu kita camkan bahwa belajar merupakan tugas utama seorang siswa. Oleh karena itu haru belajar baik-baik. Untuk itu ada baiknya kita mengetahui prinsi-prinsip belajar
Prinsip-prisip tersebut adalah :
1. untuk belajar kita memerlukan dorongan atau motifasi.
Dorongan itu ada yang berasal dari luar, misalnya diadakan rangking nilai untuk setiap kelas. Rangking untu sekolah dan pemberian hadiah bagi siswa pemegang rangking nomor satu. Motifasi yang paling utama adalah dari dalam diri sendiri. Dorongan mengajak kita lebih tekun dan menyadari bahwa pelajaran yang kita terima akan berguna bagi hidup kita kelak. Di samping dorongan dari diri diri sendiri ada juga yang disebabkan oleh ingin pujian, ingin melebihi teman, takut mendapat malu dan sebagainya.
2. untuk belajar baik-baik kita harus dapat memutuskan perhatian pada hal-hal yang sedang kita pelajari. Hal-hal yang dapat mengganggu pemusatan perhatian adalah pikiran yang tertuju pada hal hal lain yang mungkin sedang mempengaruhi perasaan kita seperti kesedihan, kemarahan , kebencian, iri hati dan sebagainya.
3. kita perlu berusaha untuk mengerti lebih dulu hal-hal yang kita pelajari sebelum dihapal. Hal-hal yang dimengerti dapat lebih mudah dihapalkan.
Untuk mengerti seuatu pelajaran dapat ditempuh cara-cara sebagai berikut :
a. Menanyakan pada diri sendiri mengenai hal yang kita pelajari.
b. Membuat ringkasan atau skema, untuk memudahkan memahami.
c. Mencoba menghubungkan dengan masalah yang lebih besar atau keseluruhannya. Arti sesuatu kata akan lebih jelas bila terkait dalam satu kalimat.
d. Mencoba menelaah dari bermacam-macam segi agar menjadi jelas.
e. Bila memeng sulit, sekali-sekali boleh bertanya pada kepada teman atau orang lain yang lebih mengetahui.
f. Untuk lebih memantapkan hal-hal yang kita pelajari di sekolah sebaiknya jangan merasa cukup mendengarkan penjelasan dari guru saja. Sebaiknya setiba di rumah perlu dibaca kembali dan dicoba melengkapi ringkasan atau skema.
4. Untuk lebih menghasilkan penyerapan ilmu pengetahuan, sebaiknya hal-hal yang telah kita pelajari harus sering dibaca berulang-ulang meskipun hanya dalam garis besarnya saja.
5. kita harus meyakini bahwa semua pelajaran yang diterima akan berguna bagi kita nanti, biarpun kita sudah tak bersekolah lagi.
6. Cara lain agar hal-hal yang kita pelajari dapat lebih meresap adalah bahwa kita perlu beristirahat setelah belajar. Istirahat dimaksudkan untuk memberi kesempatan kepada bagian otak kita untuk mengendapkan hal-hal yang sudah kita peroleh melalui belajar.
7. Hasil belajar yang kita peroleh dari sesuatu mata pelajaran dapat kita manfaatkan untuk mempelajari hal-hal yang lain. Misalnya, hasil belajar yang kita peroleh sebaiknya dicoba untuk diutarakan kembali baik dengan membuat ringkasan, skema atau gambar, menceritakan atau mengadakan Tanya jawab dengfan teman. Dengan demikian semakin mantaplah pengetahuan yang sudah kita kuasai. Inilah yang disebut belajar atau ekspresi. Perasaan gembira atau puas akan memperlancar ekspresi.
8. Hal-hal yang dapat menghambat belajar perlu kita hindarkan. Hambatan-hambatan ini antara lain perasaan takut, benci, malu, marah, kesal dan sebagainya.
C. Belajar di sekolah
Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang mempunyai tugas dan fungsi menyelenggarakan proses pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan. Agar tujuan pendidikan itu dapat tercapai, maka di samping petugas di sekolah harus melaksanakan kewajiban sebaik-baiknya, siswa sebagai warga sekolah juga di tuntut untuk memahami hal-hal sebagai berikut:
1. Siswa harus mengetahui tujuan pendidikan sekolahnya. Dapat menempatkan kedudukan setiap mata pelajaran pada fungsinya masing-masing. Perlu mengetahui mata pelajaran mana yang boleh sebagai pelengkap bila ada.
2. Siswa harus memiliki sikap terbuka, artinya ia menerima guru seperti adanya tidak menolak karena benci kepada guru atau kebetulan sudah mengetahui hal-hal yang sedang diajarkan.
3. Siswa harus mempelajari dan menyiapkan alat pelajaran untuk esok harinya. Hal ini perlu untuk mempermudah dan mencerna pelajaran yang diterima.
4. Siswa harus penuh minat dan perhatian dalam menerima pelajaran. Hal-hal yang dapat mengganggu konsenterasi belajar hendaknya disingkirkan.
5. Siswa hendaknya bersikap kritis dalam menerima pelajaran. Pelajaran itu diterima bila masuk akal. Tetapi siswa juga harus mampu mengutarakan pendapat atau bertanya bila dirasa tak masuk akal.
6. Siswa harus memiliki dorongan dan semangat yang kuat untuk maju. Menunjukan sikap ingin tahu dan ingin menguasai ilmu pengetahuan.
7. Siswa hendaknya menjauhi sikap malu bertanya untuk meminta penjelasan mengenai hal-hal yang kurang dipahami. Bertanya hendaknya bukan untuk menonjolkan diri atau menguji guru.
8. Siswa harus selalu berusaha untuk mencapai nilai yang setinggi-tingginya dengan prestasi sendiri, tanpa menggantungkan hasil jeri payah temannya, misalnya menyontek.
9. Siswa harus mengikuti pelajaran dengan aktif. Ini berarti bahwa ia bukan hanya mendengarkan, tetapi harus berinisiatif dalam menangkap pelajaran dengan membuat catatan-catatan yang perlu.
10. Setiba di rumah siswa harus mengulangi kembali hasil pelajaran yang diterimanya dari sekolah. Walaupun hanya dibaca sekali. Hal ini membantu pendalaman penguasaan pelajaran.
D. Belajar di rumah
Siswa dalam menuntut ilmu harus melakukan konsenterasi dalam belajar. Untuk dapat belajar di rumah secara baik hendaknya memilih waktu dan tempat yang tepat, usahakan agar tempat belajar nyaman. Meja dan tempat duduk yang kurang nyaman akan mengganggu pemusatan perhatian dalam belajar. Agar mata dapat tetap terpelihara, jarak baca serta cahaya yang diperlukan hendaknya cukup. Selama belajar ada juga anak yang baru dapat berkonsenterasi bila suasananya hening tetapi ada yang menyukai musik penyerta dalam belajar. Belajarlah setiap hari di rumah dalam waktu tertentu, tidak perlu terus menerus tanpa henti, perlu beristirahat sejenak untuk mengendapkan hal-hal yang dipelajari.
E. Belajar Kelompok
Belajar dengan kelompok banyak manfaatnya. Siswa yang belum memahami sesuatu hal yang dapat memperoleh penjelasan dari temannya yang sudah paham. Sebaliknya siswa yang sudah paham akan menjadi lebih mahir karena ia mengutarakan hal-hal yang telah diketahuinya. Dalam membentuk kelompok belajar sebaiknya diusahakan jarak rumah antar anggota kelompok belajar berdekatan. Dalam kelompok belajar hendaknya ada ketua kelompoknya. Ketua kelompok dipilih secara bergilir dan memimpin kelompok dalam mempelajari topik-topik pelajaran. Melaui belajar kelompok kita terlatih juga untuk bermusyawarah.



II. CARA MEMBACA
A. Cara Membaca Buku
1. Mula-mula pelajari garis besar is buku, yang dapat dibaca dalam daftar isi. Sebelum menjumpai daftar isi, biasanya terlebih dahulu dapat dijumpai kata pengantar. Baca dan pahami keduanya, sebab membaca dua bagian ini sudah dapat diperoleh garis besar yang termuat dalam buku.
2. Pada halaman berikut biasanya dapat dijumpai pendahuluan. Pendahuluan ini juga harus dibaca dan dipahami. Di dalam pendahuluan biasanya ditulis garis-garis besar isi buku secara menyeluruh, jadi jika sudah memahami isi pendahuluan, berarti sedikit banyak sudah mengetahui isi yang terdapat dalam buku itu.
3. Selanjutnya bacalah bab demi bab, dan pahami seluruhnya sampai tidak ada lagi hal-hal yang meragukan.
4. Setelah seluruh bab dibaca, coba ulangi memahami isi pokok setiap bab. Sesudah itu bacalah kalimat demi kalimat sehingga dapat diketahui mana yang inti dan mana yang pelengkap. Berikan tanda-tanda khusus terhadap kalimat inti, misalnya dengan membubuhi dengan tinta yang berwarna.
5. Buatlah ringkasan, skema atau yang memudahkan untuk mengingat-ingat. Tentu saja ringkasan, skema atau pola dapat di buat setelah isi buku dipahami secara keseluruhan.
6. Untuk melatih ketajaman pikiran dalam memahami masalah, sebaiknya dicoba menghubung-hubungkan dengan masalah yanglebih luas. Hal ini dapat juga sebagai latihan untuk berfikir kreatif.
7. Untuk menguji kemantapan penguasaan kita terhadap masalah yang dipelajari, sebaiknya didiskusikan dengan teman-teman.

B. Cara Merangkum Isi Bacaan
Merangkum berarti mengambil intisari suatu uraian atau pokok pikiran yang ditulis dengan singkat dengan menggunakan kata-kata sendiri yang dihubungkan dengan pokok-pokok pikiran lainnya yang telah di ringkas.
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Bacalah buku tersebut sambil menggaris bawahi pokok pikiran yang terkandung dalam buku tersebut, misalnya dengan pensil berwarna.
2. Salinlah kalimat yang diberi tanda secara berurutan di atas kertas atau kartu-kartu.
3. Bacalah kalimat tersebut. Sambil membaca selipkan kata-kata penghubung, sehingga ada pertalian yang lancar antara kalimat-kalimat tersebut.
4. Bila ada pertalian antara suatu pokok pikiran pada kalimat lainnya, maka dapat diberi tanda dengan angka.
5. Bila beberapa pokok pikiran sudahdihubungkan dengan angka-angka, di bagian atas dapat dibubuhi kepala kalimat.
6. Kepala kalimat yang mencakup beberapa pokok pikiran yang telah dihubungkan itu dapat diambil dari paragraph yang bersangkutan atau kata-kata lain yang sesuai.
7. Kalimat-kalimat yang telah tersusun secara teratur itu dipersingkat.
8. Kalimat-kalimat yang terlalu panjang diganti dengan kalimat yang lebih singkat, yang mempunyai arti yang sama.
9. Kata-kata yang tidak perlu dapat dicoret, asal tidak mengurangi arti kalimat yang bersangkutan.
10. Catatan tersebut disalin kembali pada kertas yang baru.


III. PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN

A. Pentingnya Perpustakaan
Di setiap sekolah terdapat perpustakaan, karena perpustakaan merupakan sumber utama untuk memperoleh baha bacaan bagi para siswa. Itulah sebabnya dalam perpustakaan disediakan buku-buku yang sangat diperlukan siswa di sekolah. Perpustakaan memeng berarti kumpilan buku-buku. Siswa dapat memenuhi kebutuhan bahan bacaan yang diperlukan di perpustakaan. Bahan bacaan itu dapat berupa bacaan yang berhubungan langsung dengan pelajaran, tetapi juga dapat berupa pengetahuan-pengetahuan lain dan pengetahuan baru. Semua itu akan menambah wawasan yang lebih luas kepada siswa.
Itulah sebabnya perpustakaan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah.
B. Cara Memanfaatkan Perpustakaan
Di atas telah disebutkan bahwa perpustakaan memiliki nilai yang sangat penting. Tetapi perpustakaan akan memiliki nilai penting sekiranya kita mengetahui bagaimana cara memanfaatkannya. Oleh sebab itu perlu memperhatikan hal-hal berikut :
1. Mengetahui jadwal kerja perpustakaan.
2. Mengetahui peraturan-peraturan yang berlaku di perpustakaan.
3. Mengetahui tata cara menjadi anggota perpustakaan. Apakah untuk menjadi anggota perpustakaan harus mendaftarkan diri danmelengkapi syarat-syarat tertentu.
4. Mengetahui sistem pengelompokan buku yang dipergunakan oleh perpustakaan tersebut. Biasanya buku yang memiliki subjek yang sama, di letakan di tempat yang sama.
5. Mengetahui penggunaan kartu katalog. Biasanya daftar katalog disusun berdasarkan alphabet nama pengarangnya.
6. Secara khusus pahami tata cara meminjam buku, terutama jika ingin meminjam buku untuk dibawa pulang.
7. Mulailah anda membaca buku tersebut, dimulai dari judul, pengarang penerbit dan tahun penerbitan.
8. Bacalah buku tersebut mulai dari halaman pertama sampai halaman terakhir secara cepat.
9. Ulangi membaca buku tersebut bab per bab secara teliti sambil diingat-ingat.
10. Ulangi membaca buku tersebut bab per bab secara perlahan sambil diberi tanda atau garis pada kalimat-kalimat yang dianggap penting/sebagai pokok kalimat.
11. Menyalin isi buku yang telah diberi tanda ke dalam buku catatan khusus.
12. Mulailah menghafal apa yang telah dicatat di dalam buku khusus tersebut.
13. Buatlah pertanyaan dan jawaban sebagai tes diri untuk mengetahui letak kesalahan kita.
14. Sewaktu kita membaca buku-buku tersebut perlu pula diingat dan diperhatikan tanda-tanda bacaan dan kalimat baru pada garis yang baru.
C. Membaca Katalog
Katalog artinya secari kartu, daftar, atau buku yang memuat nama benda atau informasi tertentu yang ingin diberitahukan yang disusun secara berurutan, teratur dan alphabetis, artinya ditulis sesuai abjad.
Katalog di perpustakaan biasanya memuat judul judul buku secara alphabetis, dan dilengkapi dengan nama pengarangnya/penyusun tetapi tidak secara alphabetis. Katalog juga dapat memuat nama-nama pengarang atau penyusun secara alphabetis. Dilengkapi judul buku yang dikarangnya. Hanya judul buku tidak dapat disusun seca alphabetis.
Kedua cara ini dimaksudkan untuk membantu para peminjam seandainya lupa judul bukunya, tetapi ingat nama pengarangnya, maka untuk mencari buku itu dapat dicari dalam katalog pengarangnya. Tetapi sebaliknya jika lupa nama pengarangnya sedangkan ingat judul bukunya, maka untuk mencari buku itu dapat digunakan katalog judul buku. Kartukatalog ini dapat biasanya tersusun rapi dalam laci-laci kecil, dan setiap laci memuat kartu-kartu katalog berhuruf awal abjad yang sama. Misalnya laci A, maka setiap kartu katalog iru akan tertulis di dalamnya berawal huruf abjad A.
D. Mencari Dan Memilih Buku/Artikel
Ada kalanya peminjam buku atau anggota perpustakaan memerlukan buku atau artikel tidak terikat oleh pengarang dan judul buku. Tetapi ia menginginkan buku-buku yang sudah diketahui kelompok ilmunya. Misalnya, kelompok bahasa, hokum, biologi, sejarah dan sebagainya. Maka peminjam atau anggota perpustakaan dapat langsung mencari ketempat buku sesuai kelompoknya. Di perpustakaan biasanya buku-buku diatur dan di tempatkan dalam almari atau rak dan dikelompok-kelompokan sesuai dengan bidang-bidang tertentu. Jadi peminjam tinggal mencari buku di dalam rak atau almari sesuai dengan pengelompokannya. Apbila buku yang kita cari sudah ditemukan dan akan kita pinjam/dibawa pulang maka buku atau artikel itu kita bawa ke petugas perpustakaan untuk dicatat sesuai dengan aturan yang berlaku dalam perpustakaan itu.
E. Menggunakan Buku Referensi
Referensi adalah sumber acuan. Acuan disebut juga rujukan atau petunjuk. Tetapi referensi juga dapat berarti buku-buku yang dianjurkan oleh guru untuk dibaca. Arti lain dari referensi adalah buku-buku perpustakaan yang tidak boleh di ke luar, harus dibaca di tempat yang telah disediakan. Yang terpenting dari sejumlah arti itu, referensi merupakan bacaan atau buku selain buku-buku wajib, tetapi sangat membantu memperluas cakrawala dan pemahaman serta melengkapi beberapa hal bari buku wajib yang dibaca.
Jadi kalau ingin menggunakan referensi harus diperhatikan hal-hal sebagi berikut :
1. Pilihan buku referensi sesuai dengan kelompok ilmu dari buku wajib, misalnya: kalu ingin mempelajri sejarah nasional, maka carilah referensi sejarah nasional yang dikarang oleh berbagai orang.
2. Kalau ingin memperoleh pengertian dan pengetahuan yang lebih rinci, cobalah mencari referensi yang dapat memperluas pengetahuan dari setiap bab dari buku wajib, misalnya: mempelajari bab tentang kerajaan majapahit, maka kita dapat mencari referensi tentang kerajaan majapahit, baik buku-buku yang berupa cerita, kliping dan lain-lain.
3. Sedangkan kalau ingin memperdalam suatu buku wajib secara analitik, cobalah mencari referensi yang terdiri dari berbagai kelompok ilmu, misalnya: untuk memperdalam kejadian-kejadian sejarah kerajaan majapahit, kita dapat menghubungkan dengan keadaan geografis, keadaan masyarakat saat itu dan sebagainya. Maka bacaan-bacaan yang berhubungan dengan geografi, sosial, kependudukan, kebudayaan dan lain-lain, akan melengkapi pemahaman kita terhadap kerajaan majaphit ditinjau dari berbagai aspek.



IV. PEMANFAATAN WAKTU
A. Pentingnya Waktu
Sebagai manusia kita hidup dalam ruang lingkup dan waktu. Apabila dikatakan bahwa seseorang berada di suatu tempat di mana saja maka artinya berada dalam ruang. Apabila bahwa seseorang melakukan kegiatan tertentu pada suatu saat maka artinya berada dalam waktu. Ruang dan waktu sulit dipisahkan tetapi keduanya dapat dibedakan.
Mengenai waktu perlu diperhatikan baik-baik. Waktu yang sudah berlalu tidak mungkin dapat dilewati lagi. Hari yang sudah lewat tidak mungkin datang lagi. Demikian pentingnya arti waktu sehingga berbagai bangsa di dunia mempunyai ungkapan yang menyatakan penghargaan terhadap waktu. Orang inggris menyatakan bahwa waktu adalah uang. Orang arab mengatakan waktu adalah peluang emas dan orang Indonesia menyatakan pikir dulu pendapatan sesal kemudian tiada berguna.
Perlu dipahami benar bahwa waktu yang disediakan oleh Allah bagi kita hanyalah selama hayat kita saja. Ada yang mencapai 80 tahun atau lebih, ada yang 70 tahu, ada yang 60 tahun bahkan banyak yang kurang dari 60 tahun.
Bila diatur waktu kita sejak usia 6 tahun maka katakanlah sisa usia kita tinggal 54 tahun. Kurang lebih 1/3 dari hari-hari kita digunakan untuk tidur atau beristirahat jadi sekitar 18 tahun yang memang kita sediakan untuk itu. Sisanya inilah yang harus kita manfaatkan dan kita atur sebaik-baiknya setiap hari. Sebagai siswa maka kita hitung saja untuk bersekolah 7 jam, untuk beristirahat dan bermain kurang lebih 3 jam, untuk tidur kurang lebih 8 jam semuanya 18 jam. Kita mempunyai sisa waktu kurang lebih 6 jam, setiap hari. Tentu saja ini masih ditambah dengan waktu hari jum’at dan hari minggu menjadi cukup banyak dan dapat kita manfaatkan untuk kita melakukan kegiatan-kegiatan yangberguna. Bila waktu senggang kita biarkan berlalu, ada kemungkinan hal tersebut lama kelamaan mendorong kita melakukan kegiatan-kegiata mendatangkan penyakit malas atau bosan. Hal itu dapat mengakibatkan memperlemah semangat kitasebagai siswa untu belajar keras.
Dalam mengatur waktu setiap orang dapat memilih cara-cara untukmemanfaatkan waktu senggangnya sesuai dengan kemampuan dan kesanggupannya. Meskipun demikian perlu dipertimbangkan agar tidak membawa akibat yang merugikan orang lain atau masyarakatsekelilingnya. Mengatur hidup se hari- hari akan membantu dan mempermudah hidup itu sendiri.
Marilah kita bayangkan seandainya ada seorang siswa yang pada waktu belajar di rumah masih terus bermain-main. Waktunya untuk tidur digunakan untuk bergadang semalaman. Tentu dapat kita lihat bahwa hidupnya tidak teratur. Akibat yang sangat mungkin dideritanya adalah hidupnya menjadi kacau. Ada juga seorang siswa yang besok pagi harus menempuh ujian dan pada malam harinya menjadi bingung untuk belajar dengan alasan tak ada waktu.
Kesulitan seperti ini sering dialami dan sangat mengganggu, Karena sebelumnya waktu yang tersedia tidak teratur. Oleh karena itu mulai saat ini marilah kita lebih menghargai waktu dengan cara mengatur waktu yang oleh Allah dikaruniakan kepada kita.
B. Mengatur waktu
Tidak dapat dipungkiri bahwa orang-orang yang berhasil mencapai sukses dalam hidupnya adalah orang-orang yang sangat teratur dan berdisiplin memanfaatkan waktunya. Mereka mungkin saja pengarang, ilmuan, pengusaha atau politikus yang berhasil dan mereka semuanya sangat disiplin dengan waktu. Disiplin semacam ini tidak akan datang dengan sendirinya akan tetapi melaui latihan yang ketat.
Oleh karena itu waktu yang tersedia haru kita manfaatkan sebaik-baiknya. Kita pergunakan waktu yang tersedia sebaik-baiknya. Gunakan waktu senggang dengan kegiatan yang bermanfaat.
C. Penyusunan Jadwal Kegiatan Harian
Untuk mengatur kegiatan sehari-hari sebaiknya diatur pembagian waktu yang tersedia. Pembagian waktuini dilakukan secara garis besar, sebagai jadwal kegiatan harian. Jadwal ini juga tidak bersifat mati, sehingga kalau ada kegiatan khusus dan sifatnya temporer, dapat dilaksanakan.

Minggu, 13 Februari 2011

Leadership

KEPIMIMPINAN YANG EFEKTIF

Oleh : Drs.Nanang SH.,M.Pd

(Sekretaris Kwarcab Garut)

Disampaikan pada Kegiatan Latihan Kepemimpinan
DEWAN PENGGALANG GUDEP SMP AL MUSADDADIYAH
Tanggal 21 Nopember 2008


MAKHLUK SEPERTI APA KADER ITU

Cadre (Perancis) berarti :
Elite, bagian yang terpilih, yang terbaik karena terlatih,
jantung suatu organisasi

• Kalau Kader suatu organisasi lemah maka seluruh kekuatan organisasi lemah
• Kriteria Kader :

Alam Pikiran

Sikap Mental

Kesadaran berorganisasi

Keahlian

Pengertian :

Pemimpin (Leader)

Orang yang mempunyai bawahan

Kepemimpinan (Leadership)

• Kemampuan untuk mempengaruhi sekelompok orang untuk bekerja sama demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan (umum)
• Keseluruhan aktivitas/tindakan untuk mempengaruhi serta menggiatkan orang-orang dalam usaha bersama guna mencapai tujuan (George Terry)
• Kemampuan untuk menggerakan, mempengaruhi, memotivasi, mengajak, mengarahkan, menasihati, membimbing, menyuruh, memerintah, melarang, bahkan menghukum serta membina agar mau bekerja dalam mencapai tujuan (Soepardi)


TEORI KEPEMIMPINAN

1. Teori Genetis (Hereditary Theory). Pemimpin lahir berdasarkan bakatnya sejak ia dilahirkan, bukan karena dibentuk atau melalui proses pendidikan “ Leaders are born and not made”

2. Teori Sosial (Social Theory ) Teori ini beranggapan bahwa munculnya seorang pemimpin itu hanya mungkin dididik dan memperoleh pengalaman yang cukup untuk itu “ Leaders are made and not born”

3. Teori Ekologis (Ecological Theory). Teori ini melihat segi positif dari kedua teori di atas. Dalam arti seseorang pemimpin yang baik apabila waktu lahirnya telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan, kemudian dengan bakat-bakat yang ada dikembangkan melalui pendidikan yang teratur dan pengalaman yang diperolehnya

EFEKTIVITAS

• (KBBI) ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya), manjur atau mujarab, dapat membawa hasil
• Adanya kesesuaian antara orang yang melaksanakan tugas dengan sasaran yang dituju
• Mampu memberdayakan sumber daya dalam usaha mewujudkan tujuan operasional
• Perbandingan antara tingkat pencapaian tujuan dengan rencana yang telah disusun
• Sebagai barometer untuk mengukur keberhasilan organisasi


BAGAIMANA CARANYA ?

Dengan

VALIDASI dan EVALUASI

INDIKATOR
INPUT
PROSES
OUTPUT
OUTCOME


GAYA Kepemimpinan

• Cara yang dipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi para pengikutnya
• Norma perilaku yang digunakan seseorang pada saat orang tersebut mempengaruhi orang lain seperti yang ia lihat

Ada 3 Pendekatan :

1. Pendekatan Sifat : Individu merupakan pusat kepemimpinan
• Sifat : Kekuatan fisik dan susunan syaraf
• Penghayatan terhadap arah tujuan
• Antusiasme
• Keramahtamahan
• Keahlian teknis
• Integritas
• Kemampuan mengambil keputusan
• Intelegensi
• Keterampilan memimpin
• Kepercayaan

2.Pendekatan PERILAKU (Likert)

SISTEM I; Pemimpin sangat OTOKRATIS
Memiliki sedikit kepercayaan kepada bawahan, suka mengeksploitasi bawahan, paternalistiK,memberi ketakutan dan hukuman dalam memotivasi, memberi penghargaan secara kebetulan(occasional reward), komunikasi dari atas ke bawah

SISTEM II; OTOKRATIS BAIK HATI (benevolent athoritative)
Memiliki kepercayaan terselubung, ada kepercayaan terhadap bawahan, mau memotivasi dengan hadiah dsan hukuman, memperbolehkan komunikasi ke atas, adanya delegasi wewenang dalam proses keputusan

SISTEM III; Manajer KONSULTATIF

Memiliki sedikit kepercayaan pada bawahan kalau ia membutuhkan, Selalu melakukan dua pola hubungan komunikasike atas dan ke bawah, Bawahan lebih bebas membicarakan sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaan

SISTEM IV; PKELOMPOK Partisipatif (partisipative group)

Memeiliki kepercayaan yang sempurna terhadap bawahan, mau menggunakan ide-ide dan pendapat bawahan yang konstruktif, memberikan penghargaan secara ekonomis berdasarkan partisipasinya, mendorong bawahan untuk bertanggung jawab dalam membuat keputusan, bawahan mendapat kebebasan untuk membicarakan sesuatu yang bertalian dengan pekerjaan.

3 Pendekatan SITUASIONAL (Reddin) :
• Gaya Efektif :
Executif : Pemimpin memotivasi anggota dan menetapkan standar kerja yang tinggi serta mau mengerti perbedaan individu

Developer: sangat memperhatikan pengembangan individu

Benevolent Authocrat; Mengetahui apa yang ia inginkan dan tahu bagaimana cara memperolehnya tanpa menyebabkan ketidakseganan pihak lain

Birokrat: memberi perhatian yang rendah pada tugas maupun hubungan ia menerima setiap peraturan dan berusaha memelihara dan melaksanakannya.

• Gaya Tidak Efektif

Compromiser ; Membuat keptusan yang tidak efektiF
Missionary; hanya tertarik pada keharmonisan dan tidak suka mengontrol meskipun tidak tercapai
Deserter ; Mau memberikan dukungan dan memberi struktur yang jelas serta tanggung jawab pada saat dibutuhkan

TIPE KEPIMIMPINAN YANG EFEKTIF
(RM. Stogdill)

• SENSE OF RESPONSIBILITY
• CONCERN FOR TASK COMPLETION
• ENERGY
• PERSISTENCE
• RISK-TAKING
• ORGINALITY
• SELF-CONFIDENCE
• CAPACITY TO HANDLE STRESS
• CAPACITY TO INFLUENCE
• CAPACITY TO COORDINATE THE EFFORTS OF OTHERS IN THE ACHIEVEMENT OF PURPOSE

FORMALIN

MENYOAL FORMALIN SEBAGAI BAHAN KIMIA BERBAHAYA

Oleh : Drs.Nanang SH, M.Pd
Pengawas DIKMEN Garut

Formalin saat ini telah menjadi suatu fenomena yang menarik. Bagaimana tidak, hampir setiap hari di media cetak maupun media elektronik masyarakat disuguhi dengan isu tentang penyalahgunaan zat kimia berhaya tersebut.
Kehawatiran masyarakat akan bahaya formalin tersebut memang cukup beralasan, karena formalin termasuk bahan kimia beracun, serta dilarang penggunaannya sebagai bahan makanan tambahan (additive food). Formalin saat ini sering digunakan sebagai bahan kimia untuk mengawetkan mayat dan sekarang disinyalir banyak digunakan sebagai bahan campuran dalam pembuatan tahu, ikan asin, baso, dan berbagai jenis mie.
Formalin menurut Kamus Istilah Matematika dan IPA (1985) berasal dari gugus aldehida atau tepatnya dari senyawa formaldehida yang merupakan gas yang berbau merangsang dan mudah larut dalam air dengan rumus kimia CH2O. Senyawa ini bila dilarutkan dalam air dengan kadar 40% dikenal sebagai formalin yang sering digunakan sebagai zat pencuci hama dan pengawet.
Formalin kini sering digunakan sebagai zat aditif, yaitu suatu zat yang sengaja ditambahkan pada makanan dengan maksud untuk mengawetkan dan membuat kenyal dari berbagai macam produk makanan.
Awalnya formalin ini hanya digunakan sebatas untuk kepentingan laboratorium terutama untuk bahan pengawetan hewan dan tumbuhan dalam skala lab disamping sering digunakan untuk pengawetan mayat. Akan tetapi sekarang penggunaannya banyak digunakan sebagai bahan tambahan dalam pembuatan berbagai macam produk makanan seperti pada pembuatan tahu,bakso,mie basah dan ikan asin.
Mengapa dalam pembuatan tahu, bakso, mie basah dan ikan asin sekarang sering digunakan formalin ? Para pengusaha makanan menambahkan formalin dalam produksinya dengan maksud agar barang yang dihasilkannya bisa bertahan lama. Tahu, bakso dan mie basah bila tidak ditambahkan pengawet paling banter bisa bertahan sampai 40 jam atau 2 hari, sementara kalau makanan tersebut ditambahkan formalin bisa bertahan cukup lama atau awet hingga 3 atau 4 hari. Jadi secara ekonomi akan menguntungkan, karena bila dalam waktu 2 hari tidak laku terjual, makanan tersebut masih bisa bertahan Alasan penggunaan formalin dalam pembuatan makanan disamping bisa membuat awet juga bisa membuat makanan tersebut lebih kenyal, tidak lembek serta lebih murah dan praktis dibandingkan penggunaan bahan pengawet yang lainnya , akibatnya para pengusaha lebih tertarik menggunakan bahan kimia tersebut.
Disamping penambahan formalin terutama dalam pembuatan bakso, para produsenpun sering menambahkan pula dengan zat kimia berbahaya lainnya, antara lain Boraks yaitu suatu zat yang sering digunakan dalam pembuatan detergen dengan rumus kimia Na2B4O7.10 H2O.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (POM) menunjukkan bahwa dari 29 sampel mie basah yang dijual di pasar dan super market Jawa Barat, ditemukan 2 sampel (6,9 %) mengandung boraks, 1 sampel (3,45%) mengandung formalin, sedangkan 22 sampel (75,8 %) mengandung formalin dan boraks. Hanya empat sample saja yang dinyatakan bebas dari formalin dan boraks.
Menurut Winarno (1994), pemakaian formalin pada makanan dapat menyebabkan keracunan. Gejala yang timbul antara lain sukar menelan, sakit perut disertai muntah-muntah,berdarah, timbulnya depresi susunan saraf, atau terjadinya gangguan peredaran darah.
Konsumsi formalin pada dosis yang sangat tinggi dapat mengakibatkan konvulsi (kejang-kejang), dan haematomesis (muntah darah) yang berakhir dengan kematian dan injeksi formalin pada dosis 100 …. Dapat merngakibatkan kematian dalam waktu 3 jam.
Boraks juga dapat menimbulkan efek racun pada manusia, tetapi mekanisme toksisitasnya berbeda dengan formalin. Toksisitas boraks yang terkandung dalam makanan tidak langsung dirasakan oleh konsumen. Boraks yang terdapat pada makanan akan diserap oleh tubuh dan disimpan secara komulatif dalam hati, otak, atau buah zakar, sehingga dosis boraks dalam tubuh menjadi tinggi.
Pada dosis yang cukup tinggi, boraks dalam tubuh akan menyebabkan timbulnya gejala pusing-pusing, muntah, mencret dan kram perut. Bagi anak kecil dan bayi, bila dalam tubuhnya mengandung 5 gram atau lebih dapat menyebabkan kematian.Sementara pada orang dewasa kematian akan terjadi bila dosisnya antara 10-20 gram lebih.
Mengidentifikasi atau mendeteksi adanya formalin dan boraks dalam bahan makanan secara akurat memang harus dilakukan dengan uji laboratorium, akan tetapi secara sederhana masyarakat bisa melihat dengan tampilan dan bau yang ditimbulkannya. Biasanya tahu, mie basah dan baso yang menggunakan formalin setelah disipan 2 hari tampaknya lebih padat dan bau khasnya hilang.
Oleh karena itu diperlukan adanya peningkatan kesadaran dan pengetahuan baik bagi para produsen maupun konsumen disertai penegakan hukum yang tegas serta pengawasan yang kontinyu dari pihak terkait agar penggunaan bahan kimia berbahaya tersebut tidak menjadi menjadi konsumsi masyarakat kita (semoga) !

soft skill

SOFT SKILL

( Oleh : Drs. Nanang SH, M.Pd )
Disampaikan pada pelatihan Mahasiswa STIE YASA ANGGANA Garut

Fungsi Pendidikan

Untuk menyiapkan manusia menghadapi masa depan agar hidup lebih sejahtrera, baik sebagai individu maupun secara kolektif sebagai warga masyarakat, bangsa, maupun antar bangsa.

SASARAN PENDIDIKAN

1. Perkembangan Fisik
2. Stimulasi Kreativitas
3. Pembentukan Karakter
4. Perkembangan Afektif
5. Perkembangan Sosial
6. Perkembangan Spiritual

TUJUAN PENDIDIKAN YANG BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP
(LIFE SKILL)

1. Mengaktualisasikan potensi peserta didik sehingga dapat digunakan untuk memecahkan problem yang dihadapi
2. Merancang pendidikan agar fungsional bagi kehidupan peserta didik dalam menghadapi kehidupan di masa datang
3. Memberikan kesempatan kepada sekolah untuk mengembangkan pembelajaran yang fleksibel
4. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya di sekolah ataupun di masyyarakat.

Pengertian Kecakapan Hidup (life skill)

Adalah kemampuan dan keberanian untuk menghadapi problema kehidupan, kemudian secara proaktif dan kreatif, mencari dan menemukan solusi untuk mengatasinya.

Kecakapan Hidup Meliputi Spektrum :

1. Pekerjaan
2. Kehidupan sehari hari ( di rumah, sekolah, lingkungan masyarakat, tempat kerja)


KECAKAPAN HIDUP TERBAGI 2

1. Kecakapan Hidup Generic (Generic Life Skill) yaitu kecakapan yang mendasar dan umum
2. Kecakapan Hidup Spesifik (Specific Life Skill)

Kecakapan Hidup Generik Meliputi

1. Kecakapan Personal
 Kesadaran Diri sebagai makhluk Tuhan, makhluk social, makhluk lingkungan,
 Potensi Diri (mengembangkan)
 Kecakapan Berpikir (menggali informasi, mengolah informasi, mengambil keputusan dengan cxerdas, memecahkan maslah secara arif dan kreatif)

2. Kecakapan Sosial
 Kecakapan Berkomunikasi
 Kecakapan Bekerjasama

Kecakapan Hidup Spesifik meliputi

1. Kecakapan Akademik
 Mengidentifikasi Variabel dan Hubungan
 Merumuskan Hipotesis
 Merancang dan melaksanakan penelitian

2. Kecakapan Vokasional Meliputi

A.Kecakapan Vokasional Dasar
 Menggunakan alat-alat dasar yang dilakukan orang normal
 Menggunakan gerak dasar

B.Kecakapan Vokasional Khusus (menekuni pekrjaan tertentu)


APA ITU SOFT SKILL ?

Kecakapan yang dimiliki seseorang untuk dapat mengoptimalkan prestasi, kreasi, inovasi, potensi diri sesuai bakat dan minat.


MELALUI APA ?

Interaksi sesama
Organisasi
Diskusi
Membaca
Interaksi social

AKTIVITAS MANUSIA

1. Alamiah (lambat)
2. Rekayasa (cepat)

TIPE MANUSIA

1. Audio (dengar)
2. Visual (lihat)
3. Kinestetic (gerak)


MENOHOK PERUBAHAN CARA PANDANG
(Kenalilah Diri Sendiri (Plato) Niscaya Anda akan mengenal orang lain)

Pilihlah option yang paling tepat dengan Kepribadian Anda dengan memperhatikan pengalaman yang telah Anda lewati !

1. Menurut pengamatan Anda, orang sukses yang anda kenal, lebih banyak karena factor :
a. Nasib
b. Usaha keras
c. Turunan
2. Keturunan Cina yang ada di Indonesia, rata-rata hidupnya sukses, karena:
a. Nasib
b. Usaha Keras
c. Bawaan
3. Kesuksesan Anda di masa depan ditentukan oleh :
a. Nasib
b. Usaha Keras
c. Keberuntungan
4. Apakah Pendidikan dapat membantu merubah nasib hidup ?
a. Ya
b. Tidak
c. Ragu-ragu
5. Berapa Harga Keyakinan Anda, bahwa dengan bekal izajah, Anda dapat segera bekerja ?
a. 100 %
b. 50 %
c. 25 %
6. Jika Anda harus memilih mana yang paling dianggap tepat dengan pribadi Anda, bukan dengan yang anda inginkan.
a. Lebih baik hidup miskin tapi soleh
b. Lebih baik hidup kaya sekalipun sombong
c. Lebih baik kaya dibarengi kesolehan diri
7. Menurut perasaan Anda, apakah diri Anda termasuk kategori :
a. Punya visi hidup yang jelas tapi malas
b. Tidak punya visi hidup, tapi mau kerja keras
c. Punya visi yang jelas dan nyali kerja keras
8. Bila Anda gagal dalam melakukan usaha atau gagal dalam mencapai
Prestasi tertentu
a. Sadar pada nasib hidup
b. Sadar pada keterbatasan diri
c. Sadar akan penghinaan dari orang lain
9. Jika anda mengalami rasa malas yang berkeseringan untuk melakukan
Suatu pekerjaan :
a. Berusaha memaksakan diri, tidak memanjakan diri
b. Membiarkan rasa malas hilang dengan sendirinya
c. Berintropeksi, kenapa saya malas
10. Jika Anda memacu diri dengan sabardan kerja keras, maka diri saya :
a. Yakin sepenuhnya akan berhasil
b. Ragu akan keberhasilan yang bisa saya capai
c. Berusaha atau tidak, nasib lebih menentukan
11. Berdasarkan pengalaman dan perasaan yang Anda miliki selama ini :
a. Merasa lebih takut dengan kegagalan
b. Merasa lebih berani menghadapi resiko
c. Merasa banyak takut memulai suatu pekerjaan
12. Perasaan Anda yang sejujurnya, tentang sukses hidup yang diharapkan di masa depan :
` a. dapat dicapai dengan mudah
b.dapat dicapai dengan susah payah
c.bergantung pada nasib diri saja
13. Keyakinan Anda tentang usaha yang akan dan sedang lalkukan
sekarang ini :
a. Agak ragu untuk sukses
b. Yakin akan sukses
c. Berharap nasib baik akan datang

Setiap jawaban yang Anda pilih, renungkan apa mengapa dan bagaimana jawaban tersebut bisa saya pilih kemudian bandingkan dengan jawaban orang lain !



MENGUAK TABIR POTRET DIRI

1. Siapa saya
2. Sedang apa saya
3. Apa kelebihan saya
4. Bagaimana mengoptimalkan kelebihan saya
5. Apa kekurangan saya
6. Bagaimana memperbaiki kekurangan saya
7. Ingin menjadi orang yang bagimana saya
8. Pengfalaman apa yang paling berharga dalam hidup
9. Penagalaman apa yang paling mengecewakan dalam hidup
10. Pujian apa yang paling saya sukai
11. cercaan apa yang paling tidak saya sukai
12. Apa yang akan saya lalkukan bila saya memeiliki waktu
1 menit
1 jam
24 jam
7 hari
1 bulan
1 tahun
10 tahun
13. Prestasi apa yang ingin saya capai
5 tahun ke depan
10 tahun ke depan
25 tahun ke depan
14. Bila saya gagal mencapai prestasi yang saya telah tentukan, apa yang akan saya lakukan
15. Apa yang akan saya lakukan bila saya tidak memiliki uang serupiahpun
16. Apa yang akan saya lakukan bila saya memiliki uang
Rp. 25.000,-
Rp. 500.000,-
Rp. 1.000.000,-
Rp. 100.000.000,-

Bila Anda ingin segera menemukan siapa diri anda yang sebenarnya, perbaharui jawaban ini setiap minggu, atau sebulan sekali atau paling lambat setahun sekali. Analisis mengapa ada yang berubah dan tetap. Minta oirang lain untuk mengomentari . Pajangkan di kamar anda agar setiap hari Anda bisa membaca.



POTRET KEPRIBADIAN
JOHARI WINDOW